Sedih - Cinta Itu Mengorbankan Dari Apa yang Mereka Miliki

   Sebuah Kisah


ElcoidaHiduplah seorang suami yang sangat miskin bersama istrinya. Untuk makan pun hanya bisa satu kali dalam sehari, itu pun satu lauk dan mereka makan bersama. Namun walau hidup mereka terlihat sulit, pasangan suami istri itu  selalu terlihat bahagia, mereka sangat sopan kepada tetangga dan selalu bertutur kata secara lembut dan hati-hati. Suatu sore, sang istri meminta dibelikan sisir untuk rambutnya yang panjang agar terlihat rapi.

Sang suami memandangnya dengan sedih dan berkata: “Aku belum bisa memenuhi permintaanmu, bahkan untuk jam tanganku saja aku belum bisa membeli talinya, Tapi jika kamu sangat membutuhkan itu, aku akan berusaha membelikan apa yang kamu mau. Bersediakah kamu untuk bersabar?” Tanya sang suami sangat sopan dan lembut

Sang Istri pun tidak marah, apalagi membantah. bahkan tampak senyum di wajahnya sambil berkata “ Tak apa suamiku, Aku tidak terlalu membutuhkan itu, aku masih bisa merapikan rambut ku dengan jemari tangan. Lagian Aku kan memakai kerudung. Tak perlu kau bertanya bersedikah aku untuk bersabar, karena sabar itu sebuah keharusan. Bukankah Allah mencintai Hamba-Nya yang bersabar? Walau terkadang sabar itu sulit, tapi itu sebuah keharusan dan Aku ingin kita dicintai Allah.” Jawab sang istri, membuat sang suami terharu dan memeluknya.

Keesokan harinya, setelah selesai dari pekerjaannya sebagai seorang buruh dipabrik kerupuk, sang suami pergi ke pasar dan menjual jam tangannya yang tanpa tali itu dengan harga murah. Kemudian membeli sisir permintaan istrinya. Sang suami sangat bersyukur sekali karena Alhamdulillah ada yang mau membeli jam tangan tanpa tali miliknya. Sang suami cepat pulang karena ingin langsung menyisiri rambut istrinya.

Ketika sampai di rumah sore hari sambil membawa sisir yang dibelinya itu, ia melihat rambut istrinya sudah sangat pendek sekali, dan dilihat tangan istrinya memegang tali jam tangan (rupanya sang istri memotong rambutnya dan menjualnya untuk membeli tali jam tangan). Lalu keduanya saling memandang dengan air mata yang bercucuran. Suasana hening sejenak, air mata merekapun tak mampu mereka bendung. Sang suami memeluk istri dengan erat, “Maafkan aku” Kata sang suami.

Bukan karena apa yang mereka lakukan sia-sia, tapi karena keduanya merasa saling mencintai. Keduanya sama-sama ingin memenuhi apa yang diinginkan satu sama lain, hingga mengorbankan dari apa yang mereka miliki.

“Tak apa, kini kamu panjangkan lagi rambut mu, dan kamu bisa menyisir rambut setiap hari dan merawatnya. Terimakasih untuk tali jam nya, nanti jika cukup uang aku beli jam tanganku kembali.”

“Bagaimana jika sudah dibeli orang?” Tanya sang istri

“Insyaallah tidak akan ada yang membeli, lagian mana mau orang membeli jam tangan tanpa tali.” Kata sang suami, sedikit tertawa. Keduanya pun tertawa

“Terimakasih isteri ku, Pengorbanan mu semoga Allah balas dengan kasih sayang-Nya dan Kecintaan-Nya kepada mu. Semoga Allah melindungi mu kemana pun kamu melangkah, meridhoi setiap urusan mu dan mengabulkan setiap doa mu untuk ku. Aku akan berusaha mencari pekerjaan yang lain agar bisa membahagiakan mu, terimakasih atas kesabaran mu, Allah maha membalas. Aamiin.”

Sang isteri tersenyum dan menangis dalam pelukan sang suami yang sangat mencintainya. Kebahagiaan ini begitu, Masya Allah

Ingatlah selalu, Bahwa menunjukan kasih sayang itu tak perlu dengan yang berharga mahal dan mewah, Semampunya saja. Karena kesederhanaan saja dapat membuat semuanya menjadi berarti dari pada kemewahan yang tanpa didasari hati yang tulus hanya akan mendapatkan kepuasaan semata, tidak akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.

Karena kebahagiaan dan rasa Cinta itu datangnya dari Allah, Pasangan suami isteri ini mengingatkan kita satu hal, bahwasannya mereka selalu ingin mendapatkan rasa cinta dari Allah dengan rasa sabar yang selalu mereka jaga. Masya Allah, Allah membalas mereka dengan cara yang sederhana saja dapat membuat mereka merasakan  rasa cinta dan kebahagiaan yang tiada duanya. Karena jika Allah sudah ridho, keajaiban apapun dapat terjadi.

Singkat cerita, kini pasangan suami isteri itu pun hidup sejahtera. bukan punya rumah mewah dan mobil mewah. Tetapi kini mereka dikaruniai 2 orang anak yang sangat tampan dan cantik, ditambah pekerjaan sang suami yang kini menjadi seorang guru Agama Islam disebuah Sekolah Dasar didekat rumahnya. Kebahagiaan mereka semakin tak terbendung lagi. Masya Allah

Rasulullah SAW bersabda :

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509].

Komentar

Populer

Barang Apa Saja Yang Tidak Boleh Dikirim Lewat JNE, J&T, TIKI, POS Dan Yang Lainnya?

Daftar Nama-nama PO Bis Di Indonesia

Puisi Kemerdekaan

Daftar Nama-nama PO Bis Di Indonesia Dimulai dari Huruf M-Z



Sebuah situs yang berisi konten promosi, berita, informasi, pengumuman dll. www.elcoida.com media informasi kaya inspirasi.


About  |  Contact  |  Privacy Policy  |  Service  |  Disclaimer  |  Sitemap