Eka Tjipta Widjaja – Pendiri dan Sejarah Sinar Mas Group
elcoida.com - Tidak ada orang sukses yang tak pernah merasakan kegagalan. Seperti kisah dari salah satu pengusaha besar ini, Eka Tjipta Widjaja merupakan seorang pengusaha dan konglomerat Indonesia.
Berkat keuletan-nya dalam menjalankan bisnis perusahaannya, ia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia menurut Majalah Globe Asia edisi bulan desember 2012 dengan kekayaan mencapai 8,7 milyar Dolar Amerika Serikat.
Pada tahun 2017, menurut Forbes, ia menduduki peringkat ke-3 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 5.6 miliar, beliau merupakan pendiri sekaligus pemilik dari Sinar Mas Group. Bisnis utamanya adalah pulp dan kertas, agribisnis, properti dan jasa keuangan.
Pada tahun 1980, ia memutuskan untuk melanjutkan usahanya yaitu menjadi seorang entrepreneur seperti masa mudanya dulu. Ia membeli sebidang perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 10 ribu hektar yang berlokasi di Riau. Tak tanggung-tanggung, beliau juga membeli mesin dan pabrik yang bisa memuat hingga 60 ribu ton kelapa sawit.
Bisnis yang dia bangun berkembang sangat pesat dan dia memutuskan untuk menambah bisnisnya. Pada tahun 1981 beliau membeli perkebunan sekaligus pabrik teh dengan luas mencapai 1000 hektar dan pabriknya mempunyai kapasitas 20 ribu ton teh.
Selain berbisnis di bidang kelapa sawit dan teh, Eka Tjipta Widjaja juga mulai merintis bisnis bank. Ia membeli Bank Internasional Indonesia dengan asset mencapai 13 milyar rupiah.
Namun setelah beliau kelola, bank tersebut menjadi besar dan memiliki 40 cabang dan cabang pembantu yang dulunya hanya 2 cabang dan asetnya kini mencapai 9,2 trilliun rupiah.
Bisnis yang semakin banyak membuat Eka Tjipta Widjaja menjadi semakin sibuk dan kaya. Ia juga mulai merambah ke bisnis kertas. Hal ini dibuktikan dengan dibelinya PT Indah Kiat yang bisa memproduksi hingga 700 ribu pulp per tahun dan bisa memproduksi kertas hingga 650 ribu per tahun.
Pemilik Sinarmas Group ini juga membangun ITC Mangga Dua dan Green View apartemen yang berada di Roxy, dan tak ketinggalan pula ia bangun Ambassador di Kuningan.
Sejarah Sinar Mas
Sinar Mas didirikan pada tahun 1938 oleh Eka Tjipta Widjaja di Indonesia. Sinar Mas merupakan sebuah brand name dengan operasi bisnis yang bergerak di berbagai sektor, seperti Pulp dan Kertas, Agribisnis dan Food, Jasa Keuangan, Developer dan Real Estate, Telekomunikasi, dan Energi dan Infrastruktur, termasuk Kesehatan dan Pendidikan.
Sejak tahun 2003, Sinar Mas tidak lagi menyebut dirinya sebagai Sinar Mas Group, karena setelah restrukturisasi, Sinar Mas tidak lagi memiliki holding, melainkan President office yang memfasilitasi/membantu pilar-pilar bisnis. Pada tahun 1968, penyulingan minyak nabati dan kopra pertama Sinar Mas, Pabrik Bitung Manado Oil Ltd. didirikan di Sulawesi Utara.
Seiring dengan perkembangannya, Sinar Mas mengakuisisi pabrik soda kimia – Tjiwi Kimia pada tahun 1972, yang kemudian menjadi pabrik kertas pertama Sinar Mas. Tahun 1972 juga menandai dimulainya pilar bisnis Developer dan Real Estate, yang dikenal dengan PT Duta Pertiwi Tbk. Kemudian di tahun 1982, PT Internas Artha Leasing didirikan dan berkembang menjadi perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi.
Pada tahun 1986, Sinar Mas Forestry mengelola hutan tanaman industrinya yang pertama. PT Dian Swastatika Sentosa didirikan pada tahun 1996 untuk memasok listrik ke fasilitas-fasilitas produksi Sinar Mas di pedalaman. Pada tahun 2006, Smartfren didirikan sebagai hasil merger dengan salah satu provider telekomunikasi, Fren.
Komentar
Posting Komentar